Jika ada bertanya “Apakah kamu mau uang Rp10 juta?,” hampir pasti, kita tahu apa jawaban semua orang. Tapi kalau pertanyaannya di-twist menjadi “Jika kamu punya Rp10 juta, akan kamu habiskan untuk apa?”
Apalagi ditambah dengan embel-embel kamu harus jawab dalam waktu kurang dari 10 menit, selayaknya acara reality show dan mungkin kamu akan kalang kabut.
Pertanyaan di atas bisa jadi adalah gambaran bagaimana seseorang menentukan alokasi pengeluaran, atau istilah kerennya budgeting.
Tentu saja jawaban setiap orang pasti beragam, karena skala prioritas yang dimiliki juga sangat bergantung pada fase kehidupan masing-masing, contohnya seperti di bawah ini:
- Remaja yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah mungkin akan lebih banyak mengalokasikan uangnya untuk menambah ilmu atau experience yang bisa dipakai mempersiapkan diri menuju bursa tenaga kerja;
- Orang dewasa yang baru merintis karir atau usaha akan memfokuskan pengeluaran pada hal-hal terkait menambah jumlah harta, membantu orang tua, atau mempersiapkan diri untuk membina sebuah keluarga;
- Pasangan muda yang baru menikah akan fokus mengalokasikan pengeluaran untuk memiliki hunian keluarga serta mempersiapkan kelahiran anak;
- Mereka yang sudah menjadi orang tua akan lebih fokus pada pengeluaran untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak dan tabungan untuk masa pensiun.
Sekilas nampak mudah untuk menentukan skala prioritas, tapi jangan salah, hal ini tidak bisa dianggap sepele. Banyak juga orang yang belum terbiasa membuatnya.
Padahal merencanakan keuangan akan membantu kamu untuk mempersiapkan tabungan, uang untuk keadaan darurat dan menghindarkan dari risiko terjerat utang yang tidak perlu atau biasa kita sebut bocor alus di dompet kamu. Hingga akhirnya, kamu dapat menentukan keputusan soal keuangan dengan lebih tepat dan terukur.
Pertanyaan selanjutnya, untuk kamu yang belum terbiasa mengalokasikan pengeluaran, harus mulai dari mana? Kamu gak perlu pusing, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menyarankan anggaran pengeluaran yang ideal buat kamu, agar tidak terjebak “lebih besar pasak daripada tiang.”
Dalam anjurannya ada beberapa hal yang mesti kamu catat agar pengeluaranmu ideal, seperti: konsumsi rutin rumah tangga, cicilan pembayaran utang/pinjaman, biaya pendidikan, tabungan dana darurat, hiburan, investasi, premi asuransi, zakat/infak dan sedekah.
Untuk lebih mudah diaplikasikan, secara porsi, lebih lanjut OJK menyarankan seperti ini:
- 40% untuk konsumsi/biaya rutin rumah tangga
- 20% untuk pembayaran cicilan pinjaman
- 10% untuk tabungan dana darurat
- 10% untuk dana pendidikan (pribadi atau anak)
- 5% untuk investasi
- 5% untuk pembayaran premi asuransi
- 5% untuk zakat, infak & sedekah
- 5% untuk budget liburan atau self-reward.
Eits, kamu juga mesti ingat bahwa panduan di atas bersifat fleksibel. Artinya jika uang yang kamu terima belum bisa memenuhi semua anggaran pengeluaran, maka kamu bisa pikirkan skala prioritas, dengan mengutamakan pengeluaran yang wajib kamu bayarkan.
Misalnya, kamu bisa menggunakan fitur GoPay Jago yang akan mencatat semua riwayat pengeluaranmu dengan mudah. Lewat fitur GoPay Jago, kamu bisa melakukan proses pembayaran untuk layanan Gojek seperti GoRide, GoCar ataupun GoFood dengan mudah dan cepat. Yang paling menarik, fitur ini tidak mengharuskan kamu untuk top up saldo GoPay terlebih dahulu.
Terlebih, fitur ini juga akan membantu kamu memisahkan pengeluaran berdasarkan kategori seperti yang OJK sarankan. Jadi kamu bisa tahu berapa banyak uang yang kamu habiskan untuk satu kategori tertentu.
Hingga akhirnya kamu mengerti tentang skala prioritas yang sesuai dengan kapasitas kamu saat ini. Bisa saja kamu menaikan porsi biaya rutin rumah tangga ke 50% dengan mengambilnya dari porsi dana darurat atau self-reward, jika ternyata pengeluaran bulanan kamu di bulan-bulan tertentu ternyata harus lebih besar dari biasanya.
Kamu juga bisa perbesar porsi pembayaran cicilan kamu ke maksimal 30% dengan mengambil dari porsi liburan, tabungan atau investasi. Yang paling menarik, Tokopedia menyediakan fitur menabung sambil berbelanja.
Mulai dari Rp5000 kamu bisa langsung menabung emas. Apalagi ada fitur tentang Misi Emas yang hadir untuk memotivasi agar kamu untuk mempunyai emas yang lebih banyak dengan memberikan benefit/hadiah untuk setiap pencapaian emas yang kamu miliki.
Selain itu, ada juga Tokopedia Reksa Dana yang aman, mudah dan murah karena dimulai dari Rp10,000. Untuk itu, investasi ini cocok banget bagi kamu yang baru belajar investasi. Transaksi jual beli bisa dilakukan selama 24 jam dengan proses pencairan yang cepat dan yang paling penting bebas biaya administrasi.
Terakhir, jangan lupa juga untuk terus mengevaluasi daftar alokasi yang sudah kamu buat dari waktu ke waktu supaya terus relevan dengan fase hidup kamu saat ini.
Jadi, sudah ada bayangan kan jika ditanya uang Rp10 juta mau dihabiskan untuk apa?